Sunday 12 May 2013

Pengampunan

  "Seinget gue, dulu gue udah pelepasan supaya kagak kepaitan, kok sekarang masih suruh ngampunin lagi? Gue rasa udah tuh, yah palingan kesel, tapi emang kesel bentar gak boleh Tuhan? kan langsung ngampunin lagiii.." gerutu saya dalam hati setelah berpikir panjang. Awal bulan April, saya meminta orang yang memiliki karunia nabi untuk mendoakan saya, dan yang saya dapet : "Kamu harus ampunin dulu mereka!". Waktu pas didoain, saya bengong... melongo bolot. Saya mikir dulu, apa yang salah sih? Baptisan roh uda pernah ikut, sesi hati Bapa gak dilewatin, pelepasa kepaitan udah. Semuanya uda kena centang di list saya, tapi kok masih harus ngampunin lagi? kan saya udah ngampunin. Saya bingung gak ngerti mau ngomong apa lagi, akhirnya saya nanya dengan brutal, "maksudnya? secara saya uda ngampunin. kok masih disuruh ngampunin lagi??emang kurang apaan?"
  Dan, jawabannya simpel, "kamu uda ngampunin di dalam roh?" tanya pendeta itu
"hmm..." saya bengong, mikir.
"kamu pernah minta kekuatan dari Tuhan supaya bisa  ngampunin mereka?" dia nanya lagi.
"ng.. nggak kayaknya." jawab saya dengan tampang datar masih gak ngerti.
"nih..gini.. kalo kamu anggap mengampuni itu cuma dari mulut doang, alias dari kedagingan doang, itu semua percuma. Walaupun kamu udah mengatakan 'gue udeh ngampunin dia' tapi roh kamu belom mengampuni, ya sama aja. Coba deh, kamu tiap pagi kan doa pagi kan? nah kamu bilang sama Tuhan, minta Tuhan nguatin kamu untuk mengampuni, dan biar dia yang ajarin kamu untuk mengampuni." jelas si pendeta, saya manggut-manggut ngerti.
  Terkadang, manusia sudah merasa puas, dan bangga dengan DIRI SENDIRI karena bisa mengatakan "iya gue yang salah. gue minta maap". Memang itu keren banget, secara kita bisa merendahkan hati, tapii, beda cerita kalo di dalam hati kita tetap mangutuki orang itu. Saya rasa itu agak munafik yah. Walaupun kita bisa "sedikit" memperbaiki hubungan jika kita mengalah kayak gitu sih, tapi gimana dengan roh kita? roh kita penuh dengan rasa dendam. Tapi kalo kita bisa mengampuni orang lain di dalam roh juga, sudah pasti kita bisa menerima orang itu dan benar-benar mengampuni dia dan hasilnya, hidup senang, hati riang, roh pun kagak marah-marah.
  Nah, tapi kita gak boleh merasa kalo kita mengampuni mereka dengan kekutan kita sendiri. Tentunya kita bisa mengampuni itu karena ada Roh Kudus di dalam kita. Jangan pernah memegahkan diri karena hal begini. Jangan dikira hal ini boleh-boleh aja loh, hati-hati dengan yang namanya kesombongan rohani. Lanjut.. tau 2F? Forgive and Forget, 2 verbs yang terkenal di dunia mengampuni (loh?). Yappp, 2 kata kerja ini lah basic dari mengampuni. Selain mengampuni di dalam roh, kita juga harus bisa melupakan kepaitan-kepaitan. Kalau memang belum bisa lupa, setiap kita inget, langsung ampunin. Kita harus tetap mengasihi orang itu. Itu lah dasarnnya... Tapi, terkadang orang suka melupakan yang satu ini.. MENERIMA. Kita gak akan bisa mengampuni kalau kita gak bisa menerima orang itu.
  Pernah gak anda kesal sama seseorang, tapi karena malas cari gara-gara, anda malah menyimpan rasa kesal itu dengan pikiran "nanti juga lupa sendiri" dan akhirnya rasa kesal itu bertumpuk-tumpuk menjadi kepaitan. Saya peringatkan, HATI-HATI. Dari pada MASA BODO, lebih baik kita MENERIMA. Menerima sifat orang itu, dan langsung ampuni! itu lebih efektif loh. (vu)

-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-

"21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: 'Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?' 22 Yesus berkata kepadanya: 'bukan! aku berkata kepadamu: bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali! "  Matius 18 : 21-22

No comments:

Post a Comment