Sunday 18 August 2013

Peneguhan Panggilan Pertama

  Berbicara tentang panggilan, berbicara mengenai enam peran, Raja, Mempelai, Prajurit, Pengerja, Imam, dan Pillar. Setiap orang memiliki keenam-enamnya, namun ada 3 panggilan yang mendominasi, dan panggilan pertama lah yang adalah ability khusus. Biasanya, orang akan menyimpulkan panggilan pertama kita dari panggilan kedua, karena yang terlihat adalah panggilan kedua, biasanya ya bukan berarti semua orang loh. Contohnya saya, saya orang yang tegas melencong ke galak, ternyata memang panggilan kedua saya prajurit.
Nah, saya gak panjang lebar, saya cuma mau sharing mengenai peneguhan panggilan pertama saya sebagai Pillar.

  Pada awal tahun 2013, saya mengalami kekeringan parah karena gak ngerti jalan pikirnya Tuhan, bahkan bitter soal hal-hal penting kayak Bahasa Roh yang bahkan harus pelepasan habis-habisan. Saya juga jatuh karena galau soal PANGGILAN. Dari awal tahun 2012 saya minta dikasih tau panggilan saya dari yang pertama sampe yang keenam, kagak dikasih-kasih, sampe saya puasain seminggu, juga belom dapet-dapet, sampe akhirnya saya bete sendiri. Tapi karena kasih karunia, Tuhan mengijinkan saya untuk menerima pemulihan secara perlahan (hehe). Di gereja saya (gereja prophetic) tidak jarang adanya altar call tiap minggu. Waktu saya lagi bete parah, pas altar call saya cuma nangis-nangis padahal sebenernya saya bingung Tuhan mau ngomong apa. Sering kali memang begitu, ketika saya down, saya jadi susah konek sama Trinitas, yang artinya saya nangis karena saya bingung kenapa saya kosong. Tapi waktu sekitar bulan Maret atau April mungkin, saya dapat pemulihan secara perlahan-lahan dari Tuhan. Waktu itu, saya dapat dari Tuhan pas altar call : "kamu bakal jadi pendoa untuk keluarga kamu. Kamu mau gak komitmen sama Aku? Kalo emang mau keluarga pulih, kamu kerjain bagian kamu yang dari tahun 2011 (saya pernah dapat janji pemulihan keluarga di akhir tahun 2011) ketunda, dan Aku yang akan kerjakan bagianKu!". Waktu saya dapat itu, saya pikir ini hanya misi dari Tuhan saja. Berkali-kali altar call saya selalu diingatkan untuk meningkatkan doa untuk pemulihan keluarga, sampai akhirnya Tuhan sendiri yang bilang : "Sekarang kamu adalah pilar untuk keluarga kamu.".

  Di saat Tuhan bilang begitu, saya masih ngira kalo itu misi dan panggilan untuk melayani keluarga dan bukan panggilan hidup saya. Sampai pada akhirnya, di bulan Mei, saya mengikuti suatu gathering dari youth di gereja saya yang sebenernya untuk orang-orang yang akan dibaptis setelah gathering ini. Saya ikut-ikut aja karena memang ingin dapat sesuatu, walaupun sebenernya saya sudah dibaptis ._.v. Waktu sesi pelepasan tengah malam, saya didoakan oleh seorang ibu yang tadinya dia gak ngurusin gathering itu, tapi karena kekurangan tim pendoa, jadi dia dimasukan ke tim pendoa untuk pelepasan. Saya gak kenal sama ibu itu, ngeliat aja nggak pernah, tapi dia berdoa untuk saya mengenai tugas hidup (panggilan) saya. Waktu saya cerita saya lagi ngegalauin soal panggilan hidup, ibu itu mulai doa untuk saya, dan telah dikonfirmasi, saya memang dipakai untuk menjadi pilar keluarga, bahkan akan merebut jiwa-jiwa yang masih tersesat di keluarga saya. Semenjak itu, saya tidak terlalu memusingkan panggilan, saya terfokus sama misi dari Tuhan, yaitu mendoakan keluarga. Tanpa disadari, Tuhan lagi melatih saya berdoa. Saya sempat berpikir, apa saya emang pilar, tapi saya tetep kekeuh mau dapet dari Tuhan, bukan dari orang atau saya yang menyimpulkan sendiri.

  Pada akhirnya, saya menyadari saya memang pilar, ketika ada doa rantai di gereja saya. Orang yang saya doakan bilang, "ki, pendoa kamu tuh kuat banget, aku sampe gak bisa berdoa untuk orang sebelah ku, soalnya mau dengerin doa kamu.". Okeh, saya gak mau sombong, kemuliaan hanya untuk Tuhan selamanya! Tapi karena orang itu, saya jadi bertanya-tanya, panggilan saya pillar kah? Semenjak itu, doa saya jadi makin berhikmat, dan pelatihan pilar secara tiba-tiba saya jalani (merendahkan hati, melekat pada Tuhan, teguh menopang dalam doa, dll) Saya jadi makin bertanya. Akhirnya, waktu berdoa bersama orang-orang yang memang kepekaannya dibukakan, mereka bilang kalau saya punya karunia berdoa, dan hari itu, terkonfirmasilah bahwa panggilan saya adalah pillar. Semenjak itu, memang Tuhan pakai saya sebagai seorang pillar lebih lagi. Peneguhan panggilan saya, saya lakukan bersama om saya yang memang pendeta. Semenjak itu, saya pakai kekuatan saya yang pillar ini dalam berperang, dengan doa dan ancaman macam-macam kepada si iblis, saya berperang dalam doa, yang pada akhirnya karena hal ini, panggilan kedua saya dibukakan ahahah, anda tau. Memang ternyata saya pillar yang barbar, padahal dulu pilar saya ini tipu-tipu tak terduga loh lol.

  Setelah menjalani kehidupan sebagai pilar ini(ceile), saya mulai flashback, kalau memang Tuhan udah siapkan panggilan pilar ini dari saya di dalam perut. Mama saya udah bayar harga habis-habisan mendoakan saya, yang akhirnya anaknya jadi begini hahah. Dan Tuhan bukakan itu dari kelas 3 SD (umur 8 tahun) ternyata. Waktu saya berdoa waktu kelas 3 SD di mezbah keluarga, doa saya paling lama, karena saya tiba-tiba teringat akan macam-macam hal yang saya keluarkan begitu saja untuk didoakan. Memang yah Tuhan kita epic, peneguhan panggilan saya juga epic. Bagaimana dengan anda? :) (vu)

P.S : Saya melayani di doa profetik. Yang mau dilayani kontak e-mail saya saja hoho victoria.trifena@rocketmail.com

No comments:

Post a Comment