Thursday 23 January 2014

Jurnal SHRK Januari 2014 - Hari ke3

22 Januari 2014, Balai Samudera
Preacher : Pdt. Petrus Agung

  Matius 25 : 11
  Perumpamaan mengenai lima gadis bijaksana, dan lima gadis bodoh. Perumpamaan ini berbicara mengenai pengangkatan yang akan terjadi. Ayo kita menjadi lima gadis yang bijaksana yang tidak akan memadamkan pelitanya sampai sang mempelai laki-laki datang, persiapkan persediaanmu dan jangan tertidur, jangan biarkan pelita anda tidak menyala,  karena itu sesuatu yang penting untuk dibawa ke perjamuan kawin, nantikan Dia, jangan tertidur, berjaga-jagalah dengan penuh hikmat, Tuhan mau di akhir zaman ini kita semakin rajin, semakin berapi-api, bukan semakin down, dan meninggalkan Dia karena lelah, semua itu hanya akan menghambat kita untuk menjadi lebih dekat lagi dengan Tuhan.
Ada empat hal yang ingin dibagikan mengenai perumpamaan ini, simak baik-baik;
  • Pertama, bukan soal baik atau jahatnya seseorang, baik atau jahat bukan takaran yang tepat bila ditanya siapakah yang pantas diangkat. Kesepuluh mempelai ini sedang menantikan mempelai pria bukan? Artinya kesepuluh mempelai ini adalah orang kristen, sekali lagi ini bukan soal jahat atau baik tapi soal bijaksana atau bodoh kah kita. Kalau anda ingin diangkat saat rapture nanti, jadilah gadis yang bijaksana, ini bukan soal nasib, tetapi soal pilihan kita, mau dididik diri kita dan Tuhan. Tuhan mendidik kita untuk membuang semua kebodohan di dalam diri kita, Roh Kudus mendidik kkita hari-hari ini, kalau kebodohan melekat pada diri kita, nantinya kita yang akan susah. Kita akan meledak setiap saat, tidak bisa penguasaan diri, sering badmood, panik, terintimidasi, egois, dan masih banyak yang tidak benar akan terus terjadi. Orang yang bodoh hanya mau memenuhi keinginan daging dan hanya mau mendengar pengakuan yang baik dari orang, ingin mendengar pujian untuk kesombongan semata, tetapi orang yang terdidik akan memilki penguasaan diri yang baik, kerendahan hati, dan hati yang mengasihi dengan benar. Seberapa kita mengijinkan Tuhan untuk mendidik kita, disitulah level kita berada? Apakah anda berada di level raja-raja? atau di level bayi rohani? Siapkan diri anda untuk dididik olehNya.
  • Kedua. Apa yang membuat, yang lima bijaksana, sedangkan sisanya lagi bodoh? Karena yang bodoh hanya reaktif, ketika menantikan mempelai mereka tidak menyiapkan minyak utk pelita yang banyak, ketika habis, dan mempelai sudah datang, waktu yang bijaksana berkata belilah lagi minya, yang bodoh memang langsung beli, tapi endingnya telat kan? Sedangkan, yang bijaksana sifatnya antisipatif, disebutkan dari research bahwa antisipatif adalah sifat yang dibentuk dari kecerdasan sejati. Lima gadis bijaksana ini memiliki kecerdasan sehingga mereka memiliki antisipasi dalam bergerak, dan yang harus kita miliki ialah antisipasi untuk peka mendengar suara Tuhan, peka akan kehendak Bapa, dan dengarkan kata nabiNya. Prophetic = prophet, nuabuat. Dengarkan nubuatan yang anda terima, TAPI jangan luarnya saja, tetapi mengerti sampai ke dalamnya, ketika mendengar nubuatan, amini itu dan berhikmatlah, setelah itu jalani lah itu. Seperti misalnya mengenai patok, patok itu cuma alat, sarana yang digunakan sebagai tindakan iman, tapi terkadang kita bukan kagum dengan kuasa Tuhan yang bekerja atas alat itu, melainkan kita kagum dengan alat itu! Padahal otoritas Tuhanlah yang bekerja! Jangan tergantung dengan alat, apalagi ini soal iman! Di akhir zaman ini, yang sedang dirusak iblis adalah pelayanan kenabian, banyak munculnya nabi palsu, penyesatan, dll, kenapa? Karena iblis tau dari 2 Tawarikh 20 : 20, ORANG-ORANG AKAN MENGIKUTI PESAN TUHAN. Jangan sampai ada Yesus palsu di dalam diri kita yang hanya akan menyesatkan kita, hati-hati dengan itu, bisa saja ada false belief, berhati-hatilah!
  • Ketiga, mengenai kebodohan. Ini soal kemampuan kita mengkalkulasi sama dengan seberapa besar kita bisa membuka gerbang Tuhan, kalau yang kita pikirkan hanya mengenai kalkulasi, apa saya akan diuntungkan jika saya melakukan ini-itu, maka anda gak akan mendapat apa-apa, tapi jika kalkulasi itu seperti yang dikatakan di atas, mengenai persiapan membawa minyak untuk pelita-pelita, mengenai kalkulasi untuk antisipasi, di situlah titik kita sedang membuka gerbang dari Tuhan. Tuhan mau kok bukakan itu, gerbang itu isinya semua yang baik, lawatan, berkat, dll. Jangan sampai kalkulasi anda salah, sensitif, bisa jadi anda shut down, dan akan menciptakan hara huru di hidup anda yang sebenarnya tidak penting. Sensitif di sini maksudnya, kena proses dikit uda teriak-teriak gak karuan kayak tante-tante menang arisan (oke, lawak dikit.) kena tetesan air, nganggepnya kena air bah pas zaman Nuh, kena ranting kecil, rasanya kayak kena longsor yang gede banget. ckck.. ayolah jangan manja, kita harus tahan proses, seperti ketetapan yang sudah diberikan Tuhan (lihat di post His Kingdom be Established - Mempelai )
  • Keempat, Yang bijaksana menggunakan uangnya untuk membeli minyak yang banyak supaya pelitanya bisa bertahan dan terus menyala, begitu juga yang Tuhan mau kita lakukan, gunakan apa yang kita punya untuk sesuatu yang bisa membuat kita bertahan, membuat api kita untuk mencintai Tuhan lebih tahan lama, dan tambah besar bukan makin padam. Sedangkan kalau kita lihat lima gadis bodoh, mereka juga punya uang, tapi mereka gak pake itu, pas sudah telat memang dipake tapi tetap aja telat dan akhirnya gak bisa masuk ke perjamuan kawin. Jangan pelit, jangan fokus dengan harta, berkat, talenta, hobi anda karena itu semua datangnya dari Tuhan toh. 
  Semua orang, manusia, dari awal sudah diberi modal untuk bertahan, ditawari untuk mngenal Tuhan lebih dalam lagi, dll, tapi terkadang ada beberapa yang menolak itu, dan jika kesempatan itu lewat, yasudah, Mempelai Pria telah datang dan menjemput yang memang layak untuk masuk ke perjamuan Anak Domba. Apakah anda sudah mempersiapkan kedatangan Tuhan? Apakah anda mau menjadi gadis yang bijaksana? Ayo bangunkan roh kita untuk memuji lebih lagi untuk berjaga-jaga, bangun tembok puji-pujian, tembok api, tembok darah Anak Domba, tembok malaikat, jangan biarkan roh kita ditidurkan, jangan biarkan dinding-dinding perlindungan hati kita dihancurkan oleh si iblis! Maju pasukan Tuhan, jangan lengah! (vu)

P.S : Maaf, saya cuma bisa share jurnal hari ke3, hari pertama dan kedua saya masih sekolah dan kondisi Jakarta rada-rada err ahahah, semoga memberkati ya.

No comments:

Post a Comment