Thursday 4 September 2014

Jurnal SHRK September Hari Ke-3

Saya baru bisa dateng di hari ke-3 karena kemaren-kemarennya sakit dan ulangan banyak banget :" well walaupun saya agak maksain ikut di hari ke-3 dengan kondisi kesehatan agak mengkawatirkan, tapi Tuhan angkat setiap gak enak badan saya, dan saya dapetin hal yang luar biasa di SHRK hari ke-3 ini, Tuhan Yesus emang dahsyat as always! Uda lama banget juga sih gak SHRK, jd saya pengen banget dateng yang bulan ini karena uda mau ganti tahun jadi Ayin Hey juga. Nah, ini post-an kotbahnya Bu Iin, semoga memberkati, segala kemuliaan hanya bagi Tuhan!

=============================================================

3 September 2014, Balai Samudera
Pembicara : Bu Iin Tjipto


  Ada bermacam-macam kutuk yang mengikat diri kita, mungkin dari generasi keluarga di atas kita, atau bahkan kutuk itu hinggap di kita tanpa disadari, bisa juga dikutuki orang yang kita cuek bebek menganggap itu hanya gurauan jaman sekarang, itu bukan gurauan sama sekali! Cepat minta Tuhan untuk patahkan itu semua! Tidak boleh ada kutuk lagi dalam hidup kita, tidak bisa kita cuma pangkas-pangkas saja, tapi patahkan sampai ke akar-akarnya! Tidak boleh ada sama sekali (nanti akan dibahas bagaimana cara kita tidak dihampiri kutuk lagi).
Buat kita-kita yang sudah menerima Tuhan, gak bisa kita santai-santai doang merasa sudah benar dan sudah menjadi kandidat masuk surga, ingat, ketika kita mengenal Tuhan, setiap paradigma-paradigma, setiap hikmat-hikmat yang dari dunia, yang telah tertanam dalam jiwa kita, semua akan dibalikan oleh Tuhan, akan diganti dengan hikmat yang dari Tuhan saja, yang berarti jiwa kita akan dipangkas sampai akhirnya kita gak melihat lagi jiwa ini, kita hanya melihat Tuhan dalam hidup kita

  Ada sebuah kutuk yang 99.99% orang di dunia ini terkena, dan memang susah untuk lepas dari kutuk ini, kalaupun lepas, mungkin akan kembali kena lagi, yaitu cinta uang dan cinta diri sendiri.
2 Tim 3 : 2 >> saat kita mencintai diri sendiri, itu adalah satu langkah kita menjadi hamba uang, menjadi cinta uang. Seharusnya uang yang jadi hamba kita! Nah, waktu kita menjadi hamba uang, akan sangat mudah untuk karakter-karakter iblis turun atas kita, kita menjadi sombong, melawan orang tua, tidak mengucap syukur, dsb. Dikatakan kita menjadi tidak peduli dengan agama, maksudnya kita benar-benar lupa sama Tuhan, nah sekarang pertanyaannya, di mana hati kita? Apakah melekat dengan Tuhan? Atau malah melekat dengan ego kita? Kalau hati kita melekat dengan Tuhan, kita akan terus diupgrade, kita akan terus mengalami next level dan kapasitas kita akan terus diperbesar. Tapi kalau hati kita melekat dengan kedagingan kita, dengan diri kita, dengan uang, kita akan terus mengalami penurunan, karena manusia itu fana, maka akan terus mengalami penurunan, tapi tidak akan menurun secara roh kalau kita ikut Tuhan! Dan yang paling perlu kita periksa adalah, seberapa kita cinta sama Tuhan?, seberapa kita cinta sama diri ini, dan seberapa cinta sama uang. 
1 Tim 6 : 10 >> kenapa gak berhasil? karena cinta uang jawabannya. Karen cinta uang, otomatis kita akan kerja terus cari uang, tapi ingat, gak akan ada blessing, gak ada perkenanan Tuhan, makanya gak bakalan kaya-kaya. Ayo kita cek diri kita.
Nah kutuk ini gak akan bisa menjauh/lepas dari kita kalau kita gak isi hidup kita dengan cinta Tuhan. Cinta yang memiliki level dewasa, yang gak akan habis, yang terus haus akan Tuhan, dan tentunya membuat Allah Bapa, Allah Putera, dan Allah Roh Kudus gak memalingkan mataNya dari kita.





  Ingat, 1 Yoh 20 : 25,  kutuk akan terus mendekat, kita harus buat kutuk ini lari dari kita, gak mau deket-deket lagi sama kita, caranya ;


  1. Cinta Tuhan, sampai berani menghilangkan nyawa ini. Terkadang kita terlalu cinta sama diri kita sendiri hinga yang keluar selalu marah, dendam, penghakiman ketika kita disakiti orang lain, dan hal ini lah yang membuat kita semakin menjadi budak. Kalau kita belum bisa mengampuni, artinya kita masih sayang sama diri kita sendiri. Orang yang sayang sama Tuhan dan gak melihat lagi dirinya, dia akan mengucap syukur, dengan kita mengucap syukur, kita akan mudah untuk mengampuni, dan saat itu juga, semua penyakit, kesedihan, kekecewaan akan diubah oleh Tuhan menjadi kemuliaan. Yang gak bisa diubah adalah kalau kita masih mencintai diri kita sendiri. Terkadang kita masih memegang prinsip "saya selalu benar dibanding orang lain" dan itu berarti kita belum sayang sama Tuhan. Dan orang yang uda bisa meninggalkan segala kenyamanan, segala keenakan, meninggalkan ego dan gak mempedulikan dirinya, artinya dia sudah dimerdekakan, makanya ayo dimerdekakan! Karena kenyamanan menghalangi kita next level. Beranikan untuk bilang "saya berani kehilangan nyawa untuk mencintai Tuhan".
  2. Yer 2 : 2, ikut Tuhan ke mana pun. , ada orang-orang yang ikut Tuhan karena cari berkat, cari kesembuhan, kelepasan, dsb. Cinta yang sesungguhnya itu sebenarnya sampai Tuhan bilang ke kita, "ayo masuk kepadaKu, nak." Kita mau gak sih ikut Tuhan ke mana pun Tuhan bawa, mau gak kita untuk masuk ke dalam Tuhan, menjadi lebih intim, yang artinya juga kita harus ikut Tuhan aja, jangan ngikut yang lain. Waktu Tuhan bawa kita turun, seberapa sih cinta kita? Apakah semakin besar, apakah semakin kecil? Contohnya seperti melayani di gereja. Ada beberapa orang yang menganggap bahwa kalau bukan pelayanan mimbar (yang di depan, kayak wl, musik, singer, atau penari) artinya gak pelayanan, ingat yah, pelayanan yang sesungguhnya itu waktu kita mengikuti Tuhan ke padang gurun. Karena cinta kita dibangun ketika kita berjalan sama Tuhan di padang gurun tsb, yang gak ada menariknya, yang panas, gak ada bagus-bagusnya dari padang gurun itu, tapi hati kita penuh dengan Tuhan.
  3. Kidung Agung 8 : 6, kita harus punya materai di hati kita, kita harus sampai ada materai/api di hati ini, yang api ini gak akan bisa padam, api ini akan menyala besar. Tiap kita bicara soal jiwa-jiwa yang Tuhan inginkan, soal tugas-tugas, panggilan kita, apa yang jadi destiny kita, maka api itu gak akan bisa dihentikan, akan terus menyala. Api itu membuat kita hanya ingin memberikan yang terbaik, gak bisa kalo yang asal-asalan, api itu membuat kita terus semangat, dan jika ditaruh di tangan, akan dipakai untuk bekerja dan menghasilkan yang terbaik bagi Tuhan, yuk punya materai itu. Dan jangan menyepelekan hati Tuhan, jangan sepelekan kerinduan Tuhan, jangan hanya mengejar berkat-berkat tapi tidak tahu isi hatiNya, itu menyakiti hati Tuhan, kita ini manusia yang benar-benar tidak layak, ditambah kita hanya mencari Tuhan untuk berkat atau pemulihan saja, kita benar-benar hina dan gak lagi layak untuk hidup sesungguhnya, jangan sakiti hatiNya, karena tidak ada yang bisa menghidupkan kita kecuali cintaNya. Belajarlah untuk memliki hatiNya, menginginkan apa yang Tuhan inginkan, membuang segala apa yang bukan dari Tuhan, membuang segala keinginan-keinginan di luar Tuhan. Balik lagi ke api/materai tadi, ketika kita memiliki api itu, akan ada sesuatu yang berbeda mengalir dari hati kita. Akan ada satu titik di hidup kita ini, kita akan ketemu api itu, entah Tuhan memberi, atau kita meminta banget, dan saat itu lah gak akan ada lagi yang diberhargakan sama kita, semuanya kita buang, seperti kata Paulus, segala sesuatu sudah menjadi sampah baginya karena sudah mengenal Tuhan yang lebih mulia dari segala sesuatu. Mari rindukan materai itu, karena itu yang membuat kita setia, karena terlalu banyak dari dunia ini yang dapat memikat kita, dan ketika sudah mendapatkannya, jangan sampai api itu padam, jangan sampai kita kehilangan api itu, karena dengan api itu, kita akan mencintai apa yang dicintai Tuhan, menghargai apa yang dihargai Tuhan, mengagumi apa yang dihargai Tuhan. Dan semua yang bukan dari Tuhan akan habis karena api itu dan gak lagi bisa mendekat.
  4. 2 Sam 23 : 13, 15, 16, akan ada generasi yang intim dengan Tuhan. Ketika api sudah ada, akan lepaslah semua perhitungan, semua toleransi dengan dosa. Akan ada satu generasi yang mencintai Tuhan seperti 3 orang di ayat ini, yang akan dengar-dengaran akan suara Tuhan, yang bahkan Tuhan belum bicara, generasi ini sudah peka, sudha mengerti apa yang Tuhan inginkan! Dan hidup mereka hanya untuk menyelesaikan panggilan dari Tuhan, untuk menyelesaikan apa yang Tuhan mau, dan bagi mereka hidup mereka gak akan penting kalau bukan untuk Tuhan. Mereka tidak akan perhitungan, mereka gak melihat diri mereka, tapi melihat Tuhan, dan cinta seperti ini lah yang Tuhan mau! Tuhan menawarkan cinta ini, seberapa anda mau mencintai seperti ini dibandingkan mengejar berkat? Maukah anda menjadi bagian dari generasi itu?

Note : Tuhan inginkan lawatan besar-besaran terjadi di Indonesia! Seperti apa yang telah dinubuatkan dari jaman dulu di Yesaya bahwa akan ada negara dengan pulau-pulau, yang jauh akan menerima lawatan besar-besaran, dan akan menjadi tempat digelarnya pertama kali karpet merah untuk Tuhan, mungkin akan menjadi lawatan terbesar sedunia, namun harganya sangat mahal! harganya yaitu setiap doa-doa, doa puasa, benara-benar minta apa yang Tuhan mau! Kita juga harus inginkan itu! Ayo berkati bangsa kita, doakan, perangin setiap roh-roh yang bukan dari Tuhan, bersyafaatlah, bersiaplah karena revival akan terjadi! Terutama untuk generasi muda! Generasi akan dibangkitkan dan saya percaya Tuhan mau pakai generasi ini jadi motor untuk membawa Indonesia berlari kepada Tuhan, Indonesia diselamatkan dan biar tahta Tuhan dibangun di atas Indonesia! Jadi dan genap!

   Semoga post ini memberkati, ayo lebih dekat dengan Tuhan, jangan pernah melihat diri kita, yang kita lihat cukup Tuhan, cukup mencintai apa yang dicintai Tuhan, walaupun sulit, dan harus masuk dalam proses ini-itu, tapi percayalah, sangat menyenangkan untuk mencintai Tuhan, justru ketika kita mendapat penghinaan, kita difitnah, dsb kita harus berterimakasih karena kita dibolehkan menderita untuk Kristus, dan itu adalah suatu kehormatan. Godspeed!

No comments:

Post a Comment