Monday, 21 April 2014

Perjanjian Darah (Jumat Agung)

Balai Sudirman, Jakarta, 18 April 2014
Pembicara : Pdt.Petrus Agung


  Firman berkata, umat Tuhan dapat binasa karena kurangnya pengetahuan, kurangnya pengetahuan tersebut tentunya menimbulkan banyak kerugian, bukan satu atau dua, tapi banyak kerugian. Seperti misalnya ketika kita memiliki gadget tapi kita tidak mengerti cara memakainya, kita tidak mempelajarinya, kita sama saja dirugikan bukan, sama seperti mengendarai mobil mewah, tapi kalau kita tidak mengerti semua bagian-bagian dari mobil tersebut, bahkan untuk menyalakan AC saja tidak bisa, apa artinya menaiki mobil mewah jika kepanasan? Sesuatu yang tidak kita ketahui itu berakibat ke sebuah kerugian. Hal yang sama dengan Tuhan, umat binasa karena kurangnya pengetahuan akan Dia, dan dalam beberapa kasus akan fatal. Sama halnya dengan pengorbanan Tuhan, kita sudah diberikan anugerah terbesar, tapi kita gak tau apa itu, apa spesialnya dari pengorbanan itu, hidup kita akan sia-sia dan terus sama seperti dunia, tidak ada bedanya, tidak ada asiknya.

  Berbicara soal pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib, berbicara mengenai perjanjian darah.
Matius 26 : 28 "Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa." (TB)

Matthew 26 : 28 "For this is my blood, the blood of the covenant, that is poured out for many for the forgiveness of sins." (NET)

Ini adalah darah perjanjian baru, ketika darah itu dicurahkan, terjadilah perjanjian darah antara kita dan Tuhan, dan perjanjian tersebut sah. Dan perjanjian darah melewati beberapa proses, perjanjian darah bukan sekedar mencampur darah kedua belah pihak yang membuat perjanjian tersebut, namun ada proses-prosesnya dan di setiap proses tersebut ada blessing yang terjadi, ada tujuh blessing yang terjadi dalam sebuah perjanjian darah,
7 Blessing yang terjadi dalam proses perjanjian darah :

1. Proses pertama, pertukaran jubah. Yang terjadi ketika dua orang sepakat akan perjanjian darah, maka satu sama lain akan bertukar jubah. Bayangkan saja kita bertukar jubah dengan Tuhan Yesus, dan yang luar biasa, ketika kita bertukar jubah artinya kepribadian orang yang kita pakai jubahnya itu akan disalurkan kepada kita. Seperti Daud yang memakai jubah Yonathan, di alkitab ditulis ketika Daud memakai jubah Yonathan, he behave wisely, dia berlaku bijak, berlaku seperti anak raja, calon raja, padahal backgroundnya Daud itu hanya gembala loh, gembala gak akan mengerti tata krama seorang raja besar, tapi Daud mengerti itu. Juga seperti Elisa yang meminta hak kesulungan Elia tapi akhirnya mendapatkan jubah Elia, waktu itu dia dapat membelah sungan Yordan, dan 50 nabi yang melihatnya langsung tersungkur dan berkata bahwa roh Elia ada pada Elisa. Peristiwa blood covenant, Tuhan melepaskan jubahNya ketika Dia disalib dan mengorbakan nyawaNya untuk kita, dan Dia pakaikan itu kepada kita, dan sebenarnya jubah itu sudah dipakaikan kepada kita saat 2000 tahun yang lalu, maka itu, karena kita memakai jubahNya, tolonglah behave seperti Tuhan, apakah Tuhan suka marah-marah? apakah Tuhan suka bohong? Nggak! Itu bukan sifat Tuhan, buat apa kita lakukan itu sementara kita uda memakai jubahNya? ayo miliki sifat seperti Dia. Bayangkan saya Tuhan mau memakai jubah kita, yang istilahnya jubah itu kotor sekali, compang camping uda gak ada bentuknya, itu semua karena cintaNya yang ajaib, cuma karena cintaNya yang ajaib itu makanya Dia mau bertukar jubah dengan kita.



2. Proses kedua, setelah pertukaran jubah mereka bertukar ikat pinggang. Di zaman dulu, ikat pinggang tidak seperti ikat pinggang yang sekarang ada, dulu ikat pinggang itu memiliki dua cantolan, ada pedang dan ada kantong yang isinya uang, harta, dll, ketika Dia memberikan ikat pinggangNya, berarti artinya sekarang ini kita memiliki pedangnya Tuhan, pedang roh. Yang satu lagi kan kantung untuk menaruh uang, percayalah, kantungnya Tuhan itu gak bolong, kantungNya selalu terisi penuh dan berlimpah, dan percaya aja kita sudah memiliki itu! Tapi banyak anakNya yang masih belum percaya dan berkata gak punya apa-apa, hidup susah, dll. ingat, setiap kita bertukar sesuatu dengan Tuhan, percaya kita tidak akan dirobohkan dengan apa yang sudah ditukar itu! Karena cintaNya terlalu luar biasa.

3. Proses ketiga, menyembelih hewan, untuk persembahan, biasanya yang disembelih itu ada 4 hewan, lembu, domba jantan, kambing, dan merpati. Tapi jika perjanjian antara manusia dengan manusia, mereka juga akan menyembelih hewan, dari hasil penyembelihan itu kan ada darahnya banya, mereka akan berjalan di atas darah tersebut, bukan jalan biasa, tapi mereka berjalan membentuk angkan 8 yang berarti new beginning, yang berarti abadi, dan akan terusterjadi, tidak bisa dilanggar, dan hukumnya selamanya. Hal ini sama seperti ketika kita ditebus, ketika kita sudah melakukan perjanjian darah denganNya, itu berarti ada new beginning. yakni adanya sebuah awal yang baru dalam hidup kita, yang dulunya kita adalah budak dosa, sekarang kita sudah dibebaskan dan menjadi anakNya, dan itu tidak akan berubah, kita sudah dimateraikan sebagai kepunyaan Tuhan.

4. Proses keempat, mereka akan membuka telapak tangan dan akan ditoreh dengan pisau yang tajam sampai berdarah sehingga menimbulkan luka dalam yang berbekas dan tidak hilang, setelah itu mereka akan menempelkan telapak tangan satu sama lain, hal ini sebagai tanda, mereka menggores telapak tangan mereka dalam-dalam, dan goresan itu akan terus ada sampai kapan pun akan tetap berbekas, dan sesudah mereka menyatukan luka mereka tersebut, di situ mereka percaya mereka sudah menjadi blood brothers. Gunanya sebagai kalau salah satu dari mereka menghadapi musuh yang lebih kuat dari mereka dan pertarungannya menyangkut hidup/mati, orang ini akan menerima tantangan tersebut sambil menunjukan bekas goresan yang pernah dia buat, yang menjadi lambang blood brothersnya dan berkata bahwa lawannya akan menantang dua orang, I have my blood brother. Jika lawannya mengalahkan dia, blood brothernya akan mengejar dia dan membunuh lawannya itu.
Dan kita, yang telah ditebus, berarti kita memiliki tanda itu dalam tubuh kita, tanda bahwa kita adalah milik Kristus, tanda bahwa kita adalah blood brother denganNya. Dan tahukah, ketika kita mengangkat cawan darah, kita sedang berkata kepada setan "I have my Blood Brother", kita memang harus sombong sama si iblis hahah.

5. Proses kelima, bertukar nama,  saling mengambil nama satu dengan yang lain. Contohnya ketika Tuhan membuat janji dengan Abram, nama Abram menjadi Abraham, Sarai menjadi Sarah, itu dari nama Yahweh yang berarti Tuhan, dan Yakub menjadi Israel, El dari Elohim. Allah kita juga disebut, Allah Yakub, Allah Ishak, kenapa Yesus dipanggil Anak Manusia? karena Dia ambil apa yang punya kita, Dia mau ambil status kita, makanya juga kita disebut Anak Tuhan. Kenapa di Etiopia disebut orang kristen? karena Kristus masuk ke dalam hidup kita, Dia Allah kita.

6. Proses keenam, makan roti dan minum anggur, raja yang juga imam, Melkisedekh memberikan kepada Abraham roti dan anggur, dan setelah itu Abraham memberikan persepuluhnya, dan waktu itu Tuhan memberikan perjanjian penyertaanNya yang luar biasa (Kejadian 15 : 1), hal ini berbicara mengenai persembahan perpuluhan, perpuluhan adalah respon cerdas terhadap apa yang Tuhan beri. (dibahas di SHRK hari ke-3 bulan April --> Jurnal SHRK April Hari Ke-3)

7. Proses ketujuh adalah menanam pohon, pohon itu ditanam bersama, begitu juga dengan kita, pohon itu ditanam bersama dengan Tuhan Yesus, pohon berbicara mengenai salib, Tuhan mau mengorbankan nyawaNya di atas kayu salib, dan pohon tersebut melambangkan perjanjian abadi.

===========================================================

Pesan Tuhan
(Ev. Yusak Tjipto) : Bagaimana Tuhan tidak sedih melihat banyak di antara anak-anakNya yang ditemukanNya kecewa, dan menolak diriNya. Yohanes pembaptis pun di akhir hidupnya dia kecewa, padahal dia sudah kenal lama sama Tuhan, dia kecewa karena dia mengasihi dirinya sendiri. Kita kecewa karena kita masih mengasihi diri sendiri! Tuhan bilang, jangan kecewa dan menolak Dia karena waktunya sudah sangat-sangat singkat, inilah hari-hari akhir di mana kerap kali kita justru memohon dan seolah-olah gak didengar Tuhan, ini bahkan dialami Tuhan sendiri waktu Dia di atas kayu salib Dia berdoa "Eli, Eli, lama sabakhtani?" yang berarti "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku", seolah-olah tidak didengar. Sadarlah, kalau kamu tidak diterima permohonannya, bukan berarti Tuhan meninggalkan kita! Itu adalah penentuan bagaimana sikapmu terhadap Tuhan, kalau engkau tahu, engkau harus mengucap syukur dan bukan kecewa! Kalau hari ini engkau sedang dilanda hidup, usaha tidak sukses, dll, engkau harus tetap mengucap syukur! jangan kecewa! karena Tuhan sudah mengalami lebih dulu, kita harus katakan pada diri sendiri "aku tahu, Tuhan tidak meninggalkan aku dan Tuhan sudah lebih dulu mengalami ini, aku harus tetap bersyukur!"


No comments:

Post a Comment